Jumat, 24 November 2017

Celotehan rindu pd ayah dan ibu

Teringat tangan ini melambai di depan pintu masuk bandara, yg menunjukkan arti bahwa salam perpisahan, salam lama tak akan berjumpa, teringat saat air mata yg turun ke pipi saat mata ini saling bertatapan, lambaian tangan yg tak pernah ku inginkan tapi harus aku lakukan, air mata yg tak ingin aku perlihatkan tetapi harus aku kluarkan karna hati yg trus memaksakan, langkah kaki yg tak ingin aku teruskan tetapi harus aku lanjutkan, semua demi sebuah cita2, semua demi kebahagiaan, semua demi masa depan, semua demi kebaikan, inti nya semua demi ayah dan ibu.
Tak kuasa aku mendengar kata2 itu, kata2 yg tak ingin aku dengarkan tetapi tak bisa aku hindarkan, kata yg terucap dr dua malaikat ku, kata2 salam perpisahan untuk sementara waktu, kata2 bahwa diriku harus melanjutkan untuk menuntut ilmu.
Jujur, tak sanggup diri ini berada jauh dr mereka, yang disetiap ada rindu hanya bisa mendengar suara nya, yang disetiap ingin memeluk hanya sanggup menghayal nya. Ayah ibu tak sanggup diri ini membendung tetesan air mata yg slalu ingin turun, tak sanggup hati ini jika menahan pelukan mu, tak sanggup diri ini hanya bisa mendengar suara mu.
 Aku ingin disamping mu, aku ingin di pangkuan mu, aku ingin tidur bersama mu.
 Saat aku lelah dengan dunia yg aku jalani, tiada tempat aku mengeluh, tiada tempat aku mengadu, tiada tempat aku berteduh selain di pangkuan mu.
 Sampai kapan semua ini akan berakhir ? Aku lelah saat dunia perkuliahan memperbudak ku, aku lelah saat dunia pertemanan menghianati ku, aku lelah saat dunia bebas ku di ambil oleh kegiatanku.
Ayah ibu aku rindu 😢